Menjadi
seorang ibu merupakan salah satu impian bagi sebagian besar perempuan. Melahirkan
dan merawat bayi menjadi satu kebahagiaan tersendiri bagi ibu – ibu muda masa
kini. Tapi tahukah anda, bahwa menjadi seorang ibu juga memiliki tantangan yang
harus diketahui oleh calon-calon ibu. Ada banyak hal yang perlu dipikirkan dan
disiapkan oleh calon ibu agar proses merawat bayi menjadi lebih praktis dan
menyenangkan. Melalui acara Blibli friends meet up, Blibli dan balitakita.com
mengajak para ibu, calon ibu, dan blogger perempuan untuk mengetahui penanganan
gejala “Baby Blues” pasca melahirkan, dan mengenalkan Comotomo dan 3m sebagai produk – produk bermutu yang memudahkan mommy
untuk membesarkan buah hati. Peserta yang hadir juga diberi kesempatan untuk
berdiskusi dengan pakar dan selebgram yang memiliki pengalaman dalam menangani
gejala “Baby Blues”. Berikut saya simpulkan poin-poin penting mengenai hal apa
saja yang perlu dipikirkan sebelum menjadi “The Real mommy”.
1. 1.
Merencanakan tempat bersalin yang sesuai
dengan keinginan
1.
Tempat
bersalin merupakan salah satu aspek penting dalam mempersiapkan kehadiran si
buah hati. Setiap tempat bersalin, baik itu bidan ataupun rumah sakit memiliki
kebijakan tersendiri dalam penanganan bayi yang baru lahir. Karena, tidak semua
rumah sakit mendukung program inisiasi menyusui dini atau yang biasa disingkat
IMD. Oleh karena itu, penting untuk memastikan apakah rumah sakit yang kelak
akan dijadikan tempat bersalin mendukung keinginan kita atau malah sebaliknya
2. 2. .
Mempersiapkan asupan gizi yang terbaik
untuk buah hati
Seperti
yang kita ketahui, ASI merupakan asupan yang terbaik bagi bayi di usia 0 – 6 bulan.
akan tetapi, tidak semua ibu memiliki ASI yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
bayinya. Untuk itu, penting bagi calon ibu mempersiapkan alternatif lain
apabila ASI yang dikeluarkan tidak mencukupi, atau anak tidak ingin menyusui
langsung dari puting ibu. Salah satu metode yang bisa digunakan adalah “pemompaan”
secara berkala agar ASI terpacu untuk terus keluar. Akan tetapi, apabila sudah
melakukan berbagai upaya tetapi ASI tak kunjung keluar, kita sebagai ibu tentu
tak bisa memaksakan kehendak dan berupaya untuk beralih ke susu formula sebagai
pengganti ASI.
3. 3.
Mulai merencanakan untuk menggunakan
jasa “baby sitter” atau tanpa “baby sitter”
Tak
dapat dipungkiri, mengurus bayi merupakan pekerjaan yang dapat menguras tenaga
dan pikiran. Banyak ibu muda yang menggunakan jasa “baby sitter” untuk
memastikan berbagai kebutuhan bayi dapat tercukupi. Sebagai calon ibu, kita
perlu merencanakan apakah kita cukup mampu untuk mengurus segalanya sendiri dan
mampu mengukur kapasitas diri dalam mengurus rumah tangga sekaligus mengurus
bayi. Apabila keadaan tidak memungkinkan, mungkin kita perlu mempertimbangkan
untuk mendatangkan bantuan dari pihak luar agar bayi dapat tumbuh berkembang
dengan baik.
suatu saat barangkali bermanfaat...
BalasHapussimpan dulu deh
salam kenal dan terima kasih