Blogger Perempuan
Blogger Perempuan

Blogger Perempuan Network

Blogger Perempuan

Blogger Perempuan Network

Blogger Perempuan

Blogger Perempuan Network

Blogger Perempuan

Senin, 10 Oktober 2016

Semangat Ibu Muda untuk Sembuh dari Kanker Payudara

Siapapun bisa menjadi tokoh inspirasi bagi orang lain. Salah satu tokoh yang menginspirasi saya adalah Ibu Trias. Mungkin tidak banyak yang mengenal beliau, akan tetapi bagi saya, cerita yang dituturkan beliau mengajarkan saya tentang hidup yang harus diperjuangkan dan disyukuri. Ditemui pada acara peringatan 1 tahun komunitas kanker Lavender Ribbon, ibu Trias menceritakan kisah hidup yang diharapkan dapat bermanfaat dan menginspirasi banyak orang.
Memiliki buah hati adalah impian bagi setiap orangtua. Begitu pula dengan ibu Trias. Ibu yang berusia 45 tahun ini mencoba berbagai macam cara untuk dapat mempunyai anak. salah satu cara yang ditempuh oleh ibu Trias adalah dengan suntik hormonal. Dengan penambahan hormon, ibu Trias optimis dapat hamil dalam jangka waktu dekat. Dan benar saja, kurang dari
satu tahun ibu Trias berhasil mendapatkan kehamilan pertamanya. Ia sangat
bersyukur karena usaha yang ditempuhnya membuahkan hasil.
Ikhtiar yang dilakukan ibu Trias bukan tanpa resiko. Ibu Trias sebelumnya tak pernah membayangkan resiko yang dialaminya akibat suntik hormonal. Ibu Trias di diagnosa dokter terkena kanker payudara. Hal tersebut dipicu karena adanya ketidakstabilan hormon dalam tubuh ibu Trias. Menurut dokter, ibu Trias sebenarnya memiliki hormon yang cukup sehingga penambahan hormon mengakibatkan tumbuhnya sel-sel kanker yang
aktif membelah diri dan menyebabkan adanya benjolan di payudara sebelah kiri.
Tidak semua orang dapat menerima dan ikhlas ketika dirinya dinyatakan positif mengidap penyakit sekaliber kanker. Awalnya, ibu Trias mengalami nyeri di ketiak sebelah kiri dan mendapati ada benjolan kecil di payudara kirinya.Karena khawatir akan kesehatannya, ibu Trias memeriksakan diri ke dokter yang biasa ia kunjungi. Setelah diperiksa, dokter menyatakan bahwa ada pembengkakkan kelenjar dan menyarankan ibu Trias untuk mengonsumsi obat yang direkomendasikan agar benjolan pada payudaranya menghilang. Pada saat itu ibu Trias merasa lega karena tidak mengalami penyakit yang cukup parah.
Setelah sepuluh hari mengkonsumsi obat, ibu Trias merasa keadaanya tidak menjadi lebih baik dan benjolan pada payudaranya masih tetap ada. Ibu Trias kemudian melakukan USG serta Mamografi dan mengkonsultasikannya dengan dokter bedah. Setelah diketahui hasilnya, dokter bedah menyatakan bahwa benjolan itu bukan kanker dan menyarankan ibu Trias melakukan operasi untuk pengangkatan benjolan. Ibu Trias diberi waktu sepuluh hari untuk mempertimbangkan dan pada akhirnya menyetujui saran dokter untuk dilakukan operasi. Ibu Trias berharap setelah operasi dirinya bisa sembuh dan dapat melakukan aktifitas seperti sedia kala.
Operasi tidak menjadi jaminan bahwa seseorang akan benar-benar sembuh dari penyakitnya. Paska dilakukannya operasi, keadaan ibu Trias belum menunjukan perubahan yang berarti. Ibu Trias memutuskan untuk kembali ke dokter dan melakukan Scanning seluruh tubuh. Ternyata hasilnya sangat mencengangkan baik bagi ibu Trias maupun bagi dokter yang memeriksanya. Dari hasil diketahui bahwa terdapat sel-sel kanker yang aktif pada bagian yang sebelumnya terdapat benjolan. Untuk mematikan sel kanker tersebut, dokter menyarankan ibu Trias untuk melakukan
kemoterapi dan pengobatan radiasi. Ibu Trias sangat bimbang dengan pilihan yang dihadapkan kepadanya dan berharap Tuhan memberikan jalan terbaik untuk kesembuhannya.
Sebagai manusia biasa, ibu Trias merasa terpukul dan masih merasa sulit menerima ujian berupa penyakit yang diberikan Tuhan kepadanya. Namun, ia yakin bahwa Tuhan akan menunjukan jalan untuk kesembuhannya karena pertolongan Tuhan bisa datang dari mana saja dan dari siapa saja. Seorang teman menyarankan ibu Trias untuk melakukan terapi medan
listrik dengan menggunakan sebuah alat tertentu sebagai salah satu upaya untuk kesembuhan. Setelah dua bulan berselang, alat yang digunakan mulai menunjukan hasil yang positif. Sel-sel kanker yang bernaung di tubuh ibu Trias mulai berkurang sedikit demi sedikit.
Ibu Trias menyadari, bahwa selain dengan menggunakan alat, untuk kesembuhan yang optimal juga diperlukan perubahan dalam pola makan. Semenjak di diagnosa mengidap kanker, ibu Trias memulai untuk menjaga pola makan dengan mengurangi konsumsi protein hewani dan memperbanyak konsumsi sayur. Namun terkadang rasa lelah datang dan menggoyahkan pertahanan ibu Trias. Adakalanya ia ingin seperti
orang lain yang bebas mengkonsumsi apa saja tanpa khawatir akan penyakitnya. Tetapi ia sadar, bahwa usaha yang ia jalani tidak akan sia-sia dan semua yang ia lakukan adalah untuk kebaikan dirinya beserta keluarganya. Ibu Trias berpesan, bagi para pengidap kanker dimanapun agar terus semangat pantang menyerah karena setiap penyakit pasti ada obatnya dan terus mendekatkan diri kepada Tuhan karena segala sesuatu terjadi atas kehendak-NYA dan kesembuhan yang dirasakannya juga terjadi atas izin dari-NYA.